Network
JURNAL MEDAN - Setelah mengakhiri masa jabatannya pada 17 Februari 2021, Mantan Bupati Tapteng M Syahrul langsung menyoroti Tambang liar (TL) yang mulai merajalela di Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
"Sudah banyak kali di situ pertambangan liar," ungkap Syahrul M Pasaribu seperti dikutip jurnalmedan.com dari Antara, Minggu 21 Februari 2021.
Hal ini diungkapkan Syahrul saat malam keakraban bersama sejumlah rekan-rekan jurnalis di Five and Co Cafe, Jalan Kenanga, Kota Padang Sidempuan, Sabtu 20 Februari 2021 malam.
Baca Juga: PSMS Medan dan Sriwijaya FC Batal Ikuti Turnamen Piala Menpora 2021
"Hamdi!, itu bekas wilayah kerja saudara dulunya (Angkola Selatan)," kata Syahrul kepada Hamdi Pulungan yang kebetulan hadir malam itu.
Dari situ Syahrul berharap agar pihak-pihak terkait bisa menindaklanjuti atau menghentikan praktik penambangan liar yang diduga mencari bongkahan emas didaerah tersebut.
"Dari udara menggunakan Helikopter terlihat jelas banyak tambang-tambang liar itu. Melalui Mar-Mar Style (Turun desa) lokasinya tidak pernah ditembus. Banyak," jelasnya.
Baca Juga: Lirik Lagu Batak 'Bangso Batak' oleh Rajumi Trio
Baca Juga: Kasus Memandikan Jenazah Wanita Bukan Muhrim di Pematang Siantar Tetapkan 4 Tersangka
Pemantauan itu persis setelah acara perpisahan dengan ASN dan meninggalkan kantor Bupati menggunakan Heli milik PT Aigincourt Resources pengelola Tambang Emas Martabe Batang Toru, bersama Sofyan Adil, Kadis PMPTSP Tapsel dan pihak PT AR. Rabu 17 Februari 2021
"Pemantauan udara Mitigasi Bencana Angkola Selatan sekaligus berkeliling memantau lokasi Tambang Emas Martabe yang hendak ekspansi bukan terkait pelebaran tetapi pendalaman lokasi tambang," ungkapnya.
Pemantauan dilakukan, sebelum Ia hendak menandatangani Mitigasi Bencana antara Pemkab Tapsel dan PT AR.
Hal itu merupakan tindaklanju pertemuan terdahulu dengan pihak Provinsi Sumut, Pusat Pemkab Tapsel dan PT. AR.
