Karena antusiasme para guru dan murid dalam mengikuti pelatihan itu, Fitri Tandjung sempat flashback dan mengenang masa-masanya ketika menjadi pengajar selama 20 tahun.
"Jujur ini sedikit mengobati kerinduan saya, dimana saya sebelum menjadi Ketua Yayasan Umum Matauli selama 20 tahun sudah mengajar di sekolah baik sebagai guru SD, TK, SMA, maupun Kepala Sekolah bisa mengobati kerinduan saya," ujar Fitri Tandjung.
Penerapan metode gasing yang dilaksanakan di Yayasan Matauli telah memberikan sejumlah manfaat positif. Pertama-tama, anak-anak lebih termotivasi dan antusias dalam belajar.
Kesan bahwa belajar adalah suatu tugas yang membosankan berubah menjadi pandangan bahwa belajar adalah petualangan yang menyenangkan. Hal ini membantu mengurangi tingkat absensi dan meningkatkan partisipasi aktif dalam kelas.
Baca Juga: PSMS Medan Belum Dapat Home Base Untuk Liga 2 2023, Ridwan Saragih: Kita Siap Dimanapun Kandangnya
"Pada dasarnya semua pelajaran akan terasa menyenangkan apabila diajarkan penuh kasih sayang dari dalam hati," ucap Fitri Tandjung.
Putri Sulung Akbar Tandjung yakni Fitri Tandjung pun berharap langkah ini merupakan permulaan dari perubahan lebih besar dalam pendekatan pendidikan di Kabupaten Tapteng dan daerah lainnya. Diharapkan bahwa metode pembelajaran inovatif seperti ini akan terus diadopsi dan ditingkatkan, memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang.
"Saya harap agar metode ini terus dipergunakan, terus dilanjutkan, dan terus dilatih , agar anak-anak kita bersemangat dan lebih banyak lagi anak-anak SD di tapanuli tengah rasanya belajar matematika menyenangkan. Saya yakin jika seluruh guru-guru di Tapteng, anak-anak kita di Tapteng bisa menjadi anak yang cerdas yang bisa memajukan daerahnya. Dengan senang hati Matauli siap mendukung terlaksananya program gasing ini kedepannya," pungkasnya.***