Gedung Putih Undang 32 Negara Bahas Ransomware, Indonesia Tak Diundang, Padahal Penduduk 270 Juta

13 Oktober 2021, 23:35 WIB
Gedung Putih Undang 30 Negara Bahas Ransomware, Indonesia Tak Diundang, Padahal Penduduk 270 Juta /Reuters/Cheriss May/REUTERS

JURNAL MEDAN - Amerika Serikat (AS) mengundang 32 negara untuk hadir di sebuah konferensi melawan ransomware.

Konferensi akan berlangsung 13-14 Oktober 2021 di Gedung Putih tersebut dihadiri 32 negara termasuk Uni Eropa, India, Inggris, Australia, dan Jerman.

Indonesia tak diundang dalam pertemuan tersebut. Padahal Indonesia adalah negara dengan penduduk terbesar dunia yang memiliki pengguna internet 200 juta (tahun 2020).

Baca Juga: 5 Jenis dan Karakteristik Ransomware, Salah Satunya Bisa Menyerang Android

Diskusi selama dua hari yang digelar Gedung Putih membahas empat tema yakni: ketahanan (resilience), keuangan (finance), penegakan hukum (law enforcement), dan diplomasi.

"AS memfasilitasi pertemuan ini dan kami tidak melihat ini semata-mata sebagai inisiatif AS," kata seorang pejabat senior AS dilansir Next Gov, Rabu 13 Oktober 2021.

Menurut pejabat tersebut, banyak negara sebenarnya sangat diperlukan untuk hadir dalam pertemuan tersebut.

Namun secara khusus 4 negara akan memimpin dan mengatur diskusi tematik tertentu.

Baca Juga: Pakar Vaksincom Bicara Tahun Covid-19, Tahun Ransomware (1)

"India memimpin dan membahas tentang ketahanan, Australia untuk gangguan, Inggris untuk mata uang virtual, dan Jerman untuk diplomasi," jelas pejabat tersebut.

Adapun negara peserta lainnya yang diundang adalah: Brasil, Bulgaria, Kanada, Republik Ceko, Republik Dominika, Estonia, Uni Eropa, Prancis, Irlandia, Israel, Italia, Jepang, Kenya.

Kemudian Lithuania, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Nigeria, Polandia, Republik  Korea, Rumania, Singapura, Afrika Selatan, Swedia, Swiss, Ukraina, dan Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Pakar Vaksincom Bicara Tahun Covid-19, Tahun Ransomware (2)

AS akan memimpin panel di hari akhir pada Kamis 14 Oktober 2021 sekaligus mengumumkan hasil kongkret dari pertemuan tersebut.

Harap diingat China dan Rusia tidak diundang dalam pertemuan tersebut.

"Ada sejumlah alasan mengapa negara-negara tertentu diundang untuk berpartisipasi, termasuk pembatasan federal, ketersediaan mitra, dan pertimbangan logistik," kata pejabat itu,

Meski demikian, pejabat senior administrasi AS itu mengatakan pemerintah AS telah membentuk saluran khusus untuk terlibat dengan Rusia terkait ransomware.

Baca Juga: Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS Siapkan Anggaran Mengantisipasi Pandemi Ransomware

"Kami telah melakukan diskusi yang jujur ​​dan langsung (dengan Rusia) [...] Kami telah berbagi informasi mengenai aktor kriminal tertentu di Rusia dan Rusia telah mengambil langkah awal … dan kami akan melihat mereka untuk melakukan tindak lanjut di area itu," kata pejabat itu. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler