JURNAL MEDAN - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Partai Gelora) Fahri Hamzah mengungkapkan fakta partainya lahir di masa penuh tantangan yakni pandemi Covid.
Partai Gelora, kata dia, memiliki kata Gelombang di dalam nama parpol tersebut karena justru berkembang dan meraih massa di masa pandemi.
"Tapi kami mendirikan partai ini justru di awal pandemi, di saat semua orang takut melangkah," kata Fahri Hamzah saat memimpin Partai Gelora mendaftar sebagai parpol peserta Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Minggu, 7 Agustus 2022.
Baca Juga: Parpol Bisa Mengganti Nama dan NIK Keanggotaan Bermasalah Atau Dicatut di Sipol Pada Masa Perbaikan
Partai Gelora didirikan oleh 99 orang dari 34 provinsi di Indonesia yang dideklarasikan dalam acara konsolidasi nasional di Jakarta, 10 November 2019.
Beberapa bulan setelah konsolidasi tersebut, Indonesia dan seluruh masyarakat dunia mengalami pandemi Covid.
"Tapi semua pimpinan, kader, dan sahabat Gelora memang merupakan kumpulan orang-orang gila. Setuju?," ujar Fahri Hamzah yang kemudian dijawab ratusan simpatisan Gelora dengan kata "Setuju."
Setelah melewati proses pendaftaran dan verifikasi di Kementerian Hukum dan HAM RI, Partai Gelora sah berbadan hukum dengan penyerahan SK Menteri Hukum dan HAM pada 2 Juni 2020.
Baca Juga: Parpol dapat NIK Dari Mana? Penyelenggara Pemilu yang Namanya Dicatut dan Masuk Sipol KPU Bertambah
"Itu sebabnya partai ini punya nama gelombang. Dan saudara-saudara kalian yang datang (ke KPU RI) hari ini adalah wakil gelombang rakyat, datang dengan cita-cita menjadikan indonesia sebagai super power baru," ujarnya.
Sebelumnya Ketua umum Partai Gelora Anis Matta mengatakan parpolnya menargetkan suara 4 persen di Pemilu 2024 atau lolos PT dan ke parlemen.
Namun saat ini Partai Gelora masih fokus memenuhi syarat keikutsertaan Pemilu 2024.
"Kita full sampai Desember fokus memenuhi persyaratan KPU dulu," ujarnya.***