Pemilih Loyal Jokowi Jatuhkan Pilihan ke Prabowo-Gibran, Ini Hasil Survei PSI Mengukur Pengaruh Cawe-cawe

31 Januari 2024, 10:32 WIB
Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto /Instagram

JURNAL MEDAN - Panel Survei Indonesia (PSI) menerbitkan hasil survei terbaru mengukur pengaruh cawe-cawe Jokowi pada Pemilu 2024 terhadap preferensi publik pada capres-cawapres.

Survei PSI yang dilakukan pada 15 -27 Januari 2024 mengambil 2.242 sampel Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah memiliki hak pilih saat pemilu 2024.

Pemilih tersebar di 480 kabupaten/kota secara proposional, sesuai besaran komposisi DPT pemilu 2024 dari total 204.807.222 pemilih dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error -/+2,07.

Baca Juga: PSMS Medan Gagal ke Liga 1, yang Tersisa Hanya Maaf dan Penyesalan Meski Sudah Berjuang Maksimal

Direktur Eksekutif PSI, Dominiko Bagas Mahendra mengatakan penelitian ini mendapatkan fakta bahwa jumlah responden yang pernah memberikan hak pilih pada pemilu 2019 sebanyak 60,7 persen dan yang baru akan memberikan hak pilihnya pada pemilu 2024 sebanyak 39,5 persen.

Dari hasil survei ini ditemukan bahwa sebanyak sebanyak 23,4 persen adalah responden yang memilih Jokowi pada pilpres 2019 dan sebanyak 18,4 persen merupakan pemilih Prabowo Subianto.

Kemudian 18,9 persen merupakan responden yang tidak memberikan hak suaranya di Pilpres 2024 dan 39,1 persen baru akan menjadi pemilih di Pemilu 2024.

"Sebanyak 48,4 persen menginginkan presiden dan wakil presiden yang bisa melanjutkan program program pemerintahan Jokowi- Ma'ruf Amin," kata Dominiko dalam keterangan tertulis, Selasa, 30 Januari 2024.

Baca Juga: Survei Temukan Suara Pemilih Perempuan ke Paslon Prabowo-Gibran dengan Faktor Kepuasan Terhadap Jokowi

Program Jokowi diantaranya tahu kebutuhan ekonomi dan sosial rakyat serta pemimpin yang mau bekerja keras untuk rakyat.

Lalu sebanyak 51,6 persen menginginkan pemimpin yang berani dan tidak bisa di intervensi oleh kepentingan asing.

Kemudian saat ditanyakan jika Pilpres 2024 digelar hari ini, maka hasilnya Prabowo-Gibran mendapatkan elektabilitas 54,9 persen.

Sebanyak 28,8 persen memilih Ganjar Pranowo- Mahfud MD dan 12,1 persen memilih Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Belum menentukan pilihan sebanyak 4,2 persen.

Baca Juga: PSMS Medan vs Semen Padang Sama Kuat, Legimin Raharjo Belum Hitung-hitungan Lolos, Kerja Keras Dulu!

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa responden segmen pemilih pemula memberikan pilihan pada Prabowo-Gibran 46,7 persen dan sebanyak 30,7 persen memberikan pilihan ke Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Hanya 14,7 persen yang memberikan pilihan kepada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan tidak memilih sebanyak 7.8 persen

Pengamat politik yang juga guru besar Ilmu Politik Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Kacung Marijan menilai pengaruh Jokowi pada Pilpres 2024 masih kuat.

Ia juga melihat elektabilitas Jokowi sebagai presiden masih tinggi di masyarakat.

Baca Juga: Menjaga Asa di Tengah Keterpurukan, Manajemen PSMS Medan Optimis Bangkit dan Siap Lawan Semen Padang

"Ya kalau kita lihat survei PSI menunjukkan elektabilitas Jokowi sebagai presiden masih kuat dan memiliki pengaruh pada pilpres 2024," kata Prof Kacung Marijan saat dihubungi, Selasa, 30 Januari 2024.

Jika dilihat dari ketiga capres, lebih terlihat Prabowo-Gibran yang dilirik Jokowi di Pilpres 2024 karena paling berkomitmen meneruskan program Jokowi yang selama ini sudah berjalan.

"Kalau saya lihat dari ketiga capres lebih terlihat Prabowo-Gibran yang lebih dilirik Jokowi di Pilpres 2024 [...] pasangan nomor urut 2 ini paling berkomitmen meneruskan program Jokowi yang selama ini sudah berjalan," ucap Kacung.

Selain itu, masyarakat saat ini lebih mengikuti arah Jokowi sehingga peluang Prabowo-Gibran sangat besar menang pada pilpres 2024.

Baca Juga: Panaskan Mesin, PSMS Medan Termotivasi Jelang Kickoff Babak 12 Besar Liga 2 Kontra Persiraja, Ini Kata Pelatih

"Kalau dilihat masyarakat saat ini masih lebih mengikuti arah Jokowi, jadi peluang Prabowo-Gibran sangat besar menang di Pilpres 2024," ungkapnya.

Prabowo-Gibran juga lebih dipercaya karena di dalam koalisi juga ada partai Golkar yang lebih berpengalaman dalam urusan ekonomi.

"Prabowo-Gibran lebih dipercaya karena di dalam koalisi juga ada partai Golkar yang lebih pengalaman dalam ekonomi, dan keberlanjutan program Jokowi akan tetap berjalan jika pasangan capres cawapres nomor urut 2 itu menang pilpres 2024," jelasnya.

Faktor lainnya, pendukung Jokowi juga lebih tertarik dengan pasangan Prabowo-Gibran karena keberlanjutan, berbeda dengan Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud yang memiliki program baru jika terpilih sebagai presiden-wakil presiden 2024.

Baca Juga: Jadwal Bentrok PSMS di Babak 12 Besar Liga 2, Coach Miftah Geber Latihan Taktik dan Strategi

"Ini yang menjadi alasan Jokowi tidak memberikan perhatian secara politik," ujarnya. ***

 

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler