Provokasi di Medsos Selama Tahapan Pemilu 2024 Jadi Perhatian, Jokowi: Karena Ngipas-ngipasi Awalnya Disitu

- 17 Desember 2022, 21:02 WIB
Media sosial digunakan untuk melakukan provokasi selama tahapan Pemilu. Presiden Jokowi beri perhatian
Media sosial digunakan untuk melakukan provokasi selama tahapan Pemilu. Presiden Jokowi beri perhatian /Pixabay/Photo Mix

"Karena memang problemnya sering dimulai dari medsos, ngipas-ngipasi dimulai dari situ, nanti lapangannya kan menjadi ramai dan panas karena kipasan dari medsos," kata Jokowi.

"Saya setuju sekali tadi Pak Ketua Bawaslu menyampaikan itu, di dunia nyata gak ada apa-apa, ini dari mana kok ribut isunya, medsos pasti, udah gak ada yang lain," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan pihaknya dengan sejumlah stakeholder sudah berkolaborasi membentuk Satgas pengawasan Medsos.

Menurut rencana Satgas sudah terbentuk di bulan Januari 2023 yang terdiri dari Bawaslu, Kominfo, KPU, hingga kepolisian.

Baca Juga: Bawaslu Petakan Potensi Kerawanan Distribusi Logistik Pemilu 2024 Hingga Melacak Perusahaan Pemenang

Salah satu fokus Satgas adalah meredam isu-isu bergejolak di media sosial, termasuk kegiatan untuk melakukan takedown terhadap akun dan konten negatif.

"Kami mendorong pembuatan Satgas, ada Kominfo, KPU, Bawaslu dan juga cyber crime untuk meredam isu-isu di medsos yang tidak benar, yang bertentangan dengan UU, ataupun yang berpotensi untuk kemudian membuat polarisasi, kegentingan dan lain-lain," kata Rahmat Bagja.

Pada penyelenggaraan Pemilu sebelumnya Bawaslu melakukan pengawasan Medsos bersama Kominfo yang memiliki tools untuk mengambil tindakan, misalnya, takedown akun.

Dalam pengawasan media sosial Bawaslu hanya melakukan review terhadap konten kemudian memberikan rekomendasi pemindakan kepada Kominfo.

Baca Juga: KPU RI Luruskan HOAKS Soal Tahapan Pemilu 2024, Buntut Ulah Warganet Sotoy yang Bagikan Undangan Parpol

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah