Jawaban Ketua KPU RI Terkait Tudingan Koalisi Masyarakat Sipil Soal Intimidasi KPUD Hingga Pembakaran Mobil

- 3 Januari 2023, 18:40 WIB
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari diwawancarai wartawan saat Press Tour Jurnalis 2022 di kantor KPU Provinsi Bali, Sabtu, 5 November 2022.
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari diwawancarai wartawan saat Press Tour Jurnalis 2022 di kantor KPU Provinsi Bali, Sabtu, 5 November 2022. /Arif Rahman/Jurnalmedan.com

JURNAL MEDAN - Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menjawab tudingan Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih terkait intimidasi yang dilakukan KPU RI terhadap KPU daerah (KPUD).

Sebelumnya, Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih melakukan konsultasi ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyatakan eskalasi intimidasi terhadap KPUD meningkat.

Hasyim Asy'ari mengatakan tudingan itu tidak masuk akal karena jajaran KPU RI dan KPUD merupakan satu kesatuan utuh yang bertugas melayani masyarakat dan menyelenggarakan Pemilu 2024.

Baca Juga: Kendala Kualitas SDM dan Infrastruktur, KPU RI dan Kemendagri Izinkan ASN Jadi Petugas PPK dan PPS, Asalkan..?

"Kita ini manusia biasa ya, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, kan teman-teman kita semua, saudara-saudara kita semua, menjadi bagian dari keluarga besar KPU," kata Hasyim Asy'ari usai silaturahmi dengan PP Muhammadiyah di Jakarta, Selasa, 3 Januari 2023.

Hasyim menilai tudingan tersebut tidak masuk akal dan berharap masyarakat berpikir logis menggunakan hati nurani dalam melihat tudingan tersebut.

"Jadi dari segi logis maupun hati nurani udah enggak masuk akal begitu. Kalau ada tuduhan, tudingan yang kayak begitu itu, kalau dalam pertanyaan saya kok terlalu mengada-ngada ya," ujarnya.

Terkait dugaan pembakaran mobil salah satu anggota KPUD di wilayah Kalimantan Tengah sebagaimana tudingan Koalisi Masyarakat Sipil, Hasyim pun memberikan jawaban.

Baca Juga: Dinginkan Tensi di Awal 2023, KPU RI Silaturahmi ke Muhammadiyah dan PBNU Hingga Audiensi PGI, KWI dan Matakin

"Kalau menurut saya begitu ya. Karena yang bersangkutan katanya mobilnya terbakar, konfirmasi ke kami," ujarnya.

Saat ini peristiwa pembakaran mobil tersebut masih diselidiki dan KPU juga telah mendapatkan laporannya, termasuk pemberitaan dari media.

"Itu terbakar, apa dibakar sendiri, kecelakaan? Mobil parkir di depan rumah. Sedang diselidiki," kata Hasyim.

Terstruktur dan Masif

Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih pada Senin 2 Januari 2023 mendatangi LPSK untuk melakukan konsultasi.

Baca Juga: Potensi Konflik Tinggi, KPU Minta Bantuan Pemda Jaga Kondusifitas Rekrutmen Anggota KPUD 2023, 2024, dan 2025

Dalam pertemuan itu Koalisi menyebut eskalasi intimidasi terhadap anggota KPUD semakin meningkat gara-gara pihaknya terus melakukan advokasi mengawal dugaan kecurangan verifikasi faktual parpol.

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan praktik kecurangan yang dilakukan KPU RI ke KPUD terjadi secara berjenjang secara terstruktur dan masif.

"Terjadi hampir di setiap wilayah di Indonesia. Bukti-bukti sudah kami pegang," ujar Kurnia.

Namun saat ditanya intimidasi seperti apa yang diterima para anggota KPUD di daerah-daerah, Kurnia enggan menjelaskan karena terkait keamanan dan keselamatan.

Baca Juga: Peneliti BRIN Ingatkan KPU, Bawaslu, dan DKPP: Kepercayaan Publik Kunci Sukses Penyelenggaraan Pemilu 2024

"Atas dasar itu kami datang ke LPSK agar proses pengungkapan indikasi kecurangan verifikasi faktual parpol yang diduga keras dilakukan oleh jajaran petinggi KPU RI dapat berjalan dengan lancar," jelasnya.

Selain itu, Kurnia menyebut intimidasi juga bisa berlanjut ke ancaman secara fisik.

Namun lagi-lagi ia menolak menjelaskan intimidasi atau ancaman fisik seperti apa yang diterima anggota KPUD di daerah-daerah.

"Kami tidak ingin intimidasi ini berlanjut atau kepada orang lain, atau mungkin kepada keluarga mereka. Itu yang sangat kami jaga sehingga kami punya kewajiban datang ke LPSK," kata dia.

Baca Juga: Konsultasi ke LPSK, Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih Sebut Eskalasi Intimidasi ke KPUD Meningkat

Kata LPSK

Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu mengatakan sejauh ini pihaknya baru menerima dan mendengar konsultasi dari Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih.

Saat ditanya jenis intimidasi yang diterima anggota KPUD di daerah-daerah, Edwin mengatakan baru mendapat satu cerita yakni anggota KPUD dari wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng).

Menurut dia, Koalisi Masyarakat Sipil menceritakan bahwa anggota KPUD di wilayah Kalteng tersebut mendapati kendaraannya berupa mobil terbakar.

Situasi itu kemudian ditafsirkan Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih sebagai bentuk intimidasi dari KPU RI.

Baca Juga: Reaksi Ketua Komisi II Usai Mendengar Pernyataan Ketua KPU RI Soal Pemilu 2024 Dengan Proporsional Tertutup

"Apakah terbakar karena masalah kendaraannya atau karena dibakar. Itu yang akan kami dalami terlebih dahulu," kata Edwin kepada wartawan di Gedung LPSK.

LPSK, kata dia, akan bersikap terbuka apabila ada saksi atau korban yang mengalami intimidasi hanya gara-gara mengkritisi proses verifikasi parpol.

"Dan itu menjadi masalah pidana, tentu LPSK terbuka untuk memprosesnya," tegas dia.

Ditanya lebih rinci intimidasi lain yang dilaporkan Koalisi Masyarakat Sipil, Erwin menuturkan diantaranya anggota KPUD mengalami tekanan akibat perbedaan pandangan dalam memutuskan verifkasi parpol.

Baca Juga: Pemilu 2024 Banyak Aksi Saling Retas Akun Media Sosial, Yuk Belajar Dari Kebobolan Akun Instagram KPU Bali

Kemudian ancaman mutasi posisi dan jabatan. Namun untuk hal ini Edwin meminta agar keterangan lebih lanjut ditanyakan kepada Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih.

"Kalau intimidasi akibat perbedaan pandangan soal verifikasi mereka menyampaikan beberapa contoh di beberapa provinsi, tetapi yang kongkrit mengalami suatu peristiwa yang menjadi perhatian baru yang mobil terbakar," ujarnya.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x