"Soal titip menitip ini hal yang berbeda, tapi kalau bahasa kami itu kan rekomendasi. Tapi yang paling penting sebetulnya adalah kualitas," kata Khuwailid.
Misalnya, kata dia, dalam proses seleksi administrasi itu sudah terlihat soal pemahaman terkait kepemiluan yang ada nilainya.
Kemudian faktor pengalaman menjadi pemantau (Pemilu) sebagai poin yang akan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan soal Timsel.
"Komitmen para pimpinan KPU, teman-teman dengan pengalaman kepemiluan jadi nilai plus tersendiri," kata dia.
Rekam jejak calon Timsel juga sangat penting. Misalnya, calon yang pernah mendapatkan sanksi kode etik dalam proses penyelenggaraan Pemilu.
"Bahkan mengambil keputusan dalam Timsel itu kami diskusikan dulu, memperhatikan rekam jejak. Itu permintaan pimpinan," kata Khuwailid.***