JURNAL MEDAN - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Sumatera Utara (KontraS Sumut) mendorong jurnalis membentuk paguyuban untuk memantau isu-isu terkait dengan HAM.
Koordinator KontraS Sumut Amin Multazam mengatakan, paguyuban jurnalis nanti bisa bekerjasama dengan jaringan masyarakat sipil untuk lebih besar memantau peristiwa pelanggaran HAM di Indonesia.
"Sebenarnya, lebih aman jika jurnalis memantau pelanggaran HAM dibanding lembaga atau masyarakat sipil lainnya," ujar Amin dalam diskusi di Sekretariat Komantab Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu 27 Januari 2021.
Baca Juga: Sepekan Menjabat, Biden Langsung Telepon Putin Bahas 4 Isu Ini, Salah Satunya Soal Peretasan Cyber
Dalam diskusi tersebut, Amin menegaskan agar kelompok Jurnalis lebih independen dalam membuat berita mengenai HAM. Memang, lanjutnya hal tersebut sulit dikarenakan bisnis media berita yang sudah disponsori oleh pemerintah setempat.
Sehingga, perusahaan media berita akan sangat berhati-hati dalam mengangkat isu pelanggaran HAM yang sering bersinggungan dengan pemerintah dan aparat penegak hukum.
"Memang masyarakat sipil dikasih bebas di negara ini tapi hal itu tetap dibatasi oleh beberapa kelompok yg anti demokrasi," pungkas Amin.***
Baca Juga: Ibarat Gunung Es, Kasus Covid Yang Muncul Tembus 1 Juta, Yang Tersembunyi Lebih Banyak Lagi