Gus Yahya juga menekankan agar Pemilu 2024 berjalan lebih rileks, aman, damai, dan nyaman sehingga PBNU berkomitmen untuk memberikan sumbangan nyata dan konstruktif.
"Jadi kita harap pemilu ke depan lebih rileks, pemilu gak pakai baper-baperan, tak pakai halalkan darahnya orang. Jadi pemilu lebih rileks. Untuk cari jalan bagi masa depan lebih baik untuk semua orang," jelasnya.
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan kunjungan ke PBNU merupakan rangkaian silaturahmi KPU RI kepada organisasi kemasyarakatan di Tanah Air.
Sehari sebelumnya KPU RI telah bersilaturahmi ke PP Muhammadiyah dan akan melanjutkan kunjungan ke Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Walubi, dan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin).
NU, kata Hasyim, merupakan organisasi yang memiliki jemaah dan punya organisasi sampai di tingkat ranting atau desa dan kelurahan hingga jaringan di berbagai negara.
"Di situ juga ada pemilih kita, silaturahim, kerjasama, dan dukungan PBNU kepada KPU menjadi sesuatu yang strategis dalam rangka layanan kepada pemilih," kata Hasyim Asy'ari.
Selain itu, KPU RI juga menjelaskan kepada pimpinan PBNU bahwa agenda kepemiluan berdasarkan konstitusi, pasal 22 e ayat 1 ditentukan azas pemilu adalah Luber Jurdil dan dilaksanakan 5 tahun sekali.
"Sehingga agenda kepemiluan kita yang setiap 5 tahun sekali itu bagian dari agenda konstitusi kita," kata Hasyim.***