Profil Ricky Yacob, Legenda PSMS Medan dan Timnas, Striker Pertama Indonesia yang Merumput di Jepang

- 22 November 2022, 18:44 WIB
Ricky Yacob, legenda PSMS Medan dan Timnas Indonesia
Ricky Yacob, legenda PSMS Medan dan Timnas Indonesia /Dok. Pribadi Indra Efendi Rangkuti

JURNAL MEDAN - Berikut ini profil Ricky Yacob atau Ricky Yacobi yang merupakan legenda PSMS Medan dan Timnas Indonesia.

Ricky Yacob lahir di Medan, Sumatera Utara (Sumut), 12 Maret 1963. Pengamat sepakbola Sumut Indra Efendi Rangkuti menceritakan kisah Ricky Yacob yang merupakan idolanya sejak kecil.

Kepada Jurnal Medan, Indra Efendi Rangkuti mengungkapkan bagaimana dirinya jumpa pertama kali dengan striker legendaris, Ricky Yacob.

Baca Juga: Pendiri HIPMI Turun Tangan, Munas Berjalan Lancar dan Kondusif, BPD SUMUT: Kami Harap Berlangsung Sportif

"Bagi saya bertemu Ricky Yacob juga adalah momen membanggakan karena bertemu idola saya sejak kecil yang posternya tertempel di dinding kamar saya," ujar Indra mengawali pembicaraan.

Dulu, aksi Ricky Yacob kerap dinantikan penggemar Timnas di layar TVRI. Darah sepakbolanya menurun dari ayahnya Yacob yang pernah menjadi pesepakbola walau tidak setenar dirinya.

Ricky merupakan pemain asli warga Kelurahan Madras (Kampung Keling) yang memulai kariernya di sepakbola dengan bergabung di klub anggota PSMS Medan yaitu Putra Abadi.

Tahun 1978 Ricky pindah ke klub Srinaga. Bakatnya yang besar membawanya kemudian bergabung dengan klub Teras yang dibina Ditjend Pajak dan dilatih Wibisono.

Baca Juga: KPU Gandeng Kementerian Lembaga Sukseskan Pemilu 2024, Administrasi Parpol Hingga Tender Makin Jelas

Aksinya yang mantap di lapangan membuat pelatih Edy Simon bersama asistennya Subekti menariknya untuk bergabung di PSMS Junior yang disiapkan untuk menghadapi Suratin Cup 1980.

Ricky kemudian bergabung dalam Tim PSMS Junior bersama Eddy Harto, Langkat Sembiring, Juanda, Benny Van Breukelen, Musimin, Sutrisno, Taufik Azhari, Azhari Rangkuti, Rapeno, Bambang Usmanto dll.

Di tim ini Ricky Yacob tampil memukau dan meyakinkan dan sukses mengantarkan PSMS Jr menjadi Juara Suratin Cup 1980 dengan mengalahkan Persiter Ternate 3-0 di lata final.

Aksinya yang memikat kemudian membuat Pelatih PSMS Sr Yuswardi memanggil Ricky Yacob beserta Supardi, Bambang Usmanto dan Juanda untuk memperkuat PSMS di babak 6 Besar Divisi Utama PSSI 1980.

Baca Juga: Calon PPK dan PPS Segera Lapor Jika Nama Dicatut Parpol, KPU: Laman Info Pemilu Sediakan Fitur Pengaduan

Ricky tampil mendampingi para seniornya seperti Taufik Lubis, Suparjo, Suwarno, Parlin Siagian, Nobon dll.

Talenta Ricky terlihat menonjol dalam babak 6 Besar tersebut meski lebih banyak bermain sebagai pengganti.

Sayang PSMS gagal melangkah ke final karena kalah bersaing dengan Persiraja dan Persipura.

Selepas memperkuat PSMS Jr di Suratin Cup, memperkuat PSMS di 6 Besar Divisi Utama PSSI 1980 dan Kejuaraan Sepakbola Junior ASEAN 1980, Ricky Yacob hijrah ke Arseto.

Bersama Edy Harto, ia direkrut Arseto yang merupakan klub milik Sigit Harjojudanto, putra mantan Presiden RI Soeharto yang waktu bermarkas di Jakarta kemudian hijrah ke Solo.

Baca Juga: KPU Petakan Rekrutmen PPS dan PPK Agar Proses Seleksi Tak Terjadi 'Dagang Sapi'

Ricky sangat mempesona penggila bola nasional dengan gayanya yang khas.

Kurniawan Dwi Yulianto, salah satu penyerang terbaik Indonesia yang bermain di era 1995-2005 sangat mengidolakannya.

Ricky kerap dijuluki Paul Mariner Indonesia dan merupakan penyerang oportunis yang mengandalkan kecepatan dalam bermain.

Tampangnya yang lumayan ganteng dan rambutnya yang gondrong membuat Ricky begitu dikenal.

Aksi puncakya terjadi di ajang Asian Games 1986 di Korea Selatan. Di ajang itu Ricky berhasil mencetak gol volly indah ke gawang Uni Emirat Arab (UAE) dan dinobatkan sebagai gol terbaik di ajang tersebut.

Baca Juga: Diduga Jadi Tim Sukses Pilgub dan Pilpres, DKPP Periksa Anggota KPU Kabupaten Labuhanbatu Utara

Gol voli dengan tendangan langsung tanpa sempat menyentuh tanah, ia berhasil melesakkan dari sisi kiri gawang UEA dalam jarak yang amat jauh.

Ketajamannya sebagai striker membuat Ricky mampu menggeser Bambang Nurdiansyah sebagai striker utama Timnas Indonesia.

"Bagi saya selaku penggemar PSMS dan Ricky Yacob salah satu momen yang saya ingat adalah ketika dalam pertandingan uji coba melawan juara Liga Belanda PSV Eindhoven pada 1987," kata Indra.

Pada waktu itu diperkuat oleh Hans Van Breukelen, Ruud Gullit, Ronald Koeman, Erwin Koeman, Eric Gerets, Ivan Nielsen, Wiem Kieft dll.

Baca Juga: Guus Hiddink Bobol Gawang PSMS Medan, Ronny Pasla Tampil Gemilang, Laga Klasik PSMS vs PSV Pada 14 Juni 1971

Di laga itu Ricky berhasil mencetak 2 gol indah ke gawang Breukelen dalam pertandingan yang berakhir imbang 3-3 waktu itu.

Aksinya makin menawan sebagai striker dan kapten Timnas ketika membawa Timnas Indonesia Juara Piala Kemerdekaan 1987.

Puncak karirnya adalah ketika Ricky memperkuat Timnas Indonesia di SEA Games 1987 di Jakarta sebagai Kapten Tim Nasional Indonesia.

Duet Ricky bersama Ribut Waidi sukses mengantarkan Timnas meraih medali emas pertama kali mengalahkan Malaysia dengan skor 1-0 di final.

Puncak karir Ricky di Timnas pada 1987 membuat klub luar negeri tertarik padanya.

Baca Juga: MENOLAK LUPA, PSMS Medan Plus Pernah Kalahkan Ajax Amsterdam di Stadion Teladan 47 Tahun Lalu

Salah satu klub Jepang, Matsushita (sekarang Gamba Osaka) yang merekrutnya pada tahun 1988 dan menjadi pemain Indonesia pertama yang bermain di Liga Jepang.

Nama belakangnya kemudian lebih dikenal dengan Yacobi karena kebiasaan orang Jepang memanggilnya demikian.

Sayangnya, iklim Jepang, terutama udara dingin gagal membuatnya bersinar. Ricky hanya turun di empat laga namun sempat mencetak satu gol di sana.

Ricky Yacob menikah dengan Ratu Loncat Indah Indonesia Harly Ramayani dan pernikahan mereka dikaruniai 2 orang puteri.

Akhir kariernya di Timnas Indonesia adalah ketika memperkuat Timnas Indonesia di SEA Games 1993 di Singapura.

Baca Juga: Pengamat: Fox Sports Asia Akui PSMS Medan Klub Indonesia Pertama yang Berlaga di AFC Champions Cup 1970

Sayang duetnya di lini depan bersama Bambang Nurdiansyah gagal mengantarkan Indonesia meraih emas setelah dikalahkan Thailand di semifinal.

"Kenangan bersama Bang Ricky akan tetap hidup di hati para pecinta sepakbola Indonesia," kata Indra.

Dalam sebuah kesempatan Indra bertemu dengan Ricky di Stadion Teladan pada Piala Kemerdekaan 2015.

Ricky Yacob, kata dia, mengaku bangga menjadi anak binaan PSMS Medan dan berharap Ayam Kinantan kembali menjadi kekuatan sepakbola nasional.

Baca Juga: Tepat di Hari Pahlawan, HERO PSMS Medan Ramli Yatim Wafat 10 November 1997 di Kota Medan

Apalagi PSMS sekarang dibina oleh sosok yang dihormatinya yaitu Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x