Profil Shunsuke Nakamura, Legenda Hidup J.League, Pemilik Kaki Kiri Mematikan yang Pernah Bersinar di Eropa

- 24 Desember 2022, 14:17 WIB
Shunsuke Nakamura, legenda hidup J.League dan mantan bintang Asia yang pernah bersinar di Eropa pensiun. Eks playmaker Celtic kini menjadi pelatih
Shunsuke Nakamura, legenda hidup J.League dan mantan bintang Asia yang pernah bersinar di Eropa pensiun. Eks playmaker Celtic kini menjadi pelatih /Instagram Shunsuke Nakamura

JURNAL MEDAN - Salah satu nama besar sepakbola Asia, Shunsuke Nakamura, baru saja memutuskan gantung sepatu alias pensiun di usia 44 tahun.

Profil Shunsuke Nakamura sebenarnya dikenal sebagai pesepakbola papan atas, bintang Asia, legenda hidup J.League, dan pernah menjadi buah bibir di sepakbola Eropa.

Nakamura, dikenal dengan sepakan kaki kiri mematikan, pensiun di akhir musim 2022 membela Yokohama FC di Meiji Yasuda J2 League, kompetisi kasta kedua Liga Jepang.

Baca Juga: Seluruh Laga J.League Hingga Pekan Terakhir Diawali Mengheningkan Cipta Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Tendangan bebas maupun assist Nakamura pernah membobol gawang kiper kelas dunia saat dia membela Celtic, Reggina, dan Espanyol. Bersama Celtic ia tiga kali juara Liga Skotlandia.

Hingga kini Nakamura satu-satunya pemain yang pernah meraih dua kali gelar Pemain Terbaik J1 League sebanyak dua kali edisi 2000 dan 2013.

Banyak cerita dalam karier sepak bola Shunsuke Nakamura, mulai dari debut, bertualang ke Eropa, hingga kemudian jadi legenda Asia.

Shunsuke Nakamura lahir pada 24 Juni 1978 di Yokohama. Ia kemudian mulai bermain bola saat berusia lima tahun pada 1983.

Baca Juga: MANTAP! Putu Gede Kembali Dampingi Skuad PSMS Medan, Bersyukur Liga 2 Bisa Kembali Bergulir

Pada usia 12 tahun pada 1991, Nakamura bergabung dengan tim muda Nissan Motors FC, klub yang kini dikenal dengan nama Yokohama F. Marinos.

Setelah itu, Nakamura bergabung ke SMA Toko Gakuen di Kawasaki dan mengantarkan sekolahnya masuk final kompetisi antar-SMA se-Jepang pada 1996.

Setelah lulus SMA pada 1997, Nakamura memutuskan bergabung dengan Yokohama Marinos, kembali ke tim tempat ia menimba ilmu saat kecil.

Nakamura melakoni debut profesional pada 8 Maret 1997 pada laga J.League Cup melawan Verdy Kawasaki atau yang sekarang dikenal dengan nama Tokyo Verdy, bermain 76 menit pada pertandingan tersebut.

Baca Juga: Koneksi Pemain Brasil di Liga Jepang, Kompetisi J1 League Sudah Bikin Rencana Hingga 100 Tahun

Ia menjalani debut di Liga Jepang alias J1 League pada pekan kedua musim itu, tepatnya pada 16 Maret 1997, melawan Gamba Osaka.

Nakamura masuk pada menit ke-55 menggantikan Julio Cesar Baldivieso, meski harus rela melihat tim yang ia bela kalah telak 0-4 dari Gamba Osaka.

Musim itu, ia bermain 30 kali dan mencetak lima gol di semua ajang.
Kebintangan Shunsuke Nakamura mulai benar-benar terlihat pada tahun 2000.

Dari 32 laga di J1 League, Nakamura mencatat lima gol dan 11 assist, mengantarkan Marinos jadi runner-up J1 League musim itu.

Baca Juga: Data dan Fakta Bintang J.League di Piala Dunia 2022, Bersinar di Timnas Jepang, Korea Selatan, dan Australia

Nakamura juga terpilih menjadi MVP alias Pemain Terbaik J1 League 2000.
Selain itu, Nakamura juga menjalani debutnya di timnas Jepang pada tahun ini.

Ia diturunkan pelatih Philippe Troussier pada laga Kualifikasi Piala Asia 2000 melawan Singapura, 13 Februari 2000.

Nakamura kemudian mencetak gol pertamanya untuk Samurai Biru pada laga berikutnya di Kualifikasi Piala Asia 2000, yaitu kontra Brunei Darussalam pada 16 Februari 2000, mencetak gol pada menit ke-45 dalam kemenangan 9-0 timnas Jepang melawan Brunei.

Pada putaran final, Nakamura berhasil membawa Jepang meraih gelar Piala Asia 2000 dengan mengalahkan Arab Saudi di final. Nakamura masuk ke dalam Tim Terbaik turnamen.

Baca Juga: MENOLAK LUPA, PSMS Medan Plus Pernah Kalahkan Ajax Amsterdam di Stadion Teladan 47 Tahun Lalu

Absen di Piala Dunia 2002

Tahun 2002, Nakamura pernah berada di persimpangan kariernya sebagai pesepakbola.

Saat itu, secara mengejutkan ia tak dipanggil memperkuat Samurai Biru ke Piala Dunia 2002 yang dihelat di Korea Selatan dan Jepang.

Tak dipanggil oleh negaranya sendiri saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002 sangat menyakitkan bagi Nakamura yang sebenarnya memiliki kapasitas.

Nakamura pun merasa bahwa ia harus hengkang ke Eropa untuk mengembangkan permainannya sekaligus membuktikan kemampuannya.

Baca Juga: Hidup Dari Sepakbola, Ini Harapan Pertama Pemain PSMS Medan Saat Kembali Menjalani Latihan Rutin

Pertengahan tahun 2002, ia memilih untuk bergabung dengan tim promosi Serie A Liga Italia, Reggina.

Nakamura diberikan nomor punggung 10 di Reggina dan klub mampu menjual 250 ribu jersey bernama Nakamura hanya dalam waktu lima bulan.

Total, Nakamura bermain 150 kali dan mencetak 33 gol di J1 League sebelum hengkang ke Eropa.

Delapan tahun di Eropa, Nakamura membela Reggina di Liga Italia, Celtic di Liga Skotlandia, dan Espanyol di Liga Spanyol, menahbiskan diri sebagai salah satu pemain paling mentereng dari Asia di dunia.

Baca Juga: Profil Urawa Red Diamonds, Raksasa J.League yang Jadi Tim Terbaik Asia Timur 2022, Calon Raja Benua Kuning

Nakamura sempat membawa timnas Jepang kembali juara Piala Asia pada edisi 2004 dengan mengalahkan Cina di partai puncak. Ia bahkan terpilih jadi MVP alias Pemain Terbaik dalam turnamen tersebut.

Setelah sewindu melanglang Eropa, Nakamura memutuskan untuk kembali ke J.League, bergabung kembali dengan Yokohama F. Marinos pada awal tahun 2010.

Hal ini ia lakukan agar mendapatkan menit bermain dan bisa dipanggil pelatih Takeshi Okada untuk Piala Dunia 2010.

Nakamura bermain satu kali di gelaran yang dihelat di Afrika Selatan tersebut, dan memutuskan pensiun dari timnas Jepang usai gelaran Piala Dunia 2010.

Baca Juga: Profil Ricky Yacob, Legenda PSMS Medan dan Timnas, Striker Pertama Indonesia yang Merumput di Jepang

Total, Nakamura bermain 98 kali untuk timnas Jepang dan mencetak 24 gol.

Di level klub, musim itu Nakamura bermain 32 kali di J1 League dan mencetak lima gol, jadi salah satu pemain utama Marinos meski sudah berusia 32 tahun.

Tua-tua keladi, makin tua makin jadi. Kebintangan Nakamura justru kembali bersinar kala berusia 35 tahun.

Musim 2013, Nakamura yang menjabat sebagai kapten tim tampil luar biasa, berlaga 33 kali, mencetak 10 gol dan enam assist, serta membawa Marinos jadi runner-up J1 League.

Baca Juga: Kisah Sanfrecce Hiroshima Tembus Dua Final di Jepang, Tangan Dingin Michael Skibbe Bikin La Viola Mengganas

Saat itu, Nakamura mengalami cedera jelang akhir musim, membuat Marinos kalah tiga kali dalam empat laga terakhir yang membuat mereka disalip Sanfrecce Hiroshima dalam perburuan gelar juara, hal yang dikatakan Nakamura menjadi momen terburuk dalam kariernya.

Nakamura terpilih jadi MVP alias Pemain Terbaik, mengulangi prestasinya di tahun 2000, dan kini jadi satu-satunya pemain yang pernah meraih gelar MVP J1 League dua kali sepanjang kariernya.

Saat itu, ia juga jadi pemain tertua yang menerima gelar MVP J1 League.
Nakamura bertahan di Yokohama F. Marinos hingga akhir musim 2016, total bermain 408 kali di semua ajang, mencetak 82 gol, dan 58 assist.

Pada tahun 2017, Nakamura memutuskan hijrah ke klub J1 League lainnya, Jubilo Iwata.

Baca Juga: Pengamat: Fox Sports Asia Akui PSMS Medan Klub Indonesia Pertama yang Berlaga di AFC Champions Cup 1970

Nakamura bermain dua setengah musim di Jubilo Iwata hingga musim panas 2019, dan total bermain 52 kali di semua ajang, mencetak 5 gol dan 12 assist.

Pada pertengahan musim 2019, Nakamura bergabung dengan Yokohama FC di J2 League alias kasta kedua Liga Jepang.

Yokohama FC merupakan rival sekota klub masa kecilnya dan klub yang membesarkan namanya, Yokohama F. Marinos.

Musim itu ia bermain enam kali dan mencetak satu gol, membantu Yokohama FC promosi ke kasta teratas sebagai runner-up J2 League.

Baca Juga: Kisah Anwar Ujang Sang Legenda PSMS Medan, Bukan Putra Daerah Sumut, Lahir di Karawang, Dimakamkan di Medan

Nakamura bertahan di Yokohama FC hingga pengujung kariernya sebelum memutuskan pensiun pada akhir musim 2022.

Dalam musim terakhirnya, Nakamura bermain enam kali di J2 League dan membantu Yokohama FC jadi juara serta promosi ke kasta teratas Liga Jepang.

Total, Nakamura bermain 41 kali di semua ajang untuk Yokohama FC, mencetak satu gol dan dua assist.

Musim 2022 menjadi musim terakhirnya sebagai pesepak bola profesional dan kini memutuskan untuk memulai karier kepelatihan sebagai staf pelatih di Yokohama FC.

Baca Juga: Tepat di Hari Pahlawan, HERO PSMS Medan Ramli Yatim Wafat 10 November 1997 di Kota Medan

Saat menjadi pemain Nakamura dikenal sebagai playmaker yang cerdas dan kreatif. Apakah kemampuan itu bisa ia tularkan saat menjadi pelatih?

Menarik ditunggu. Good luck Nakamura! ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x