"Itu juga yang mungkin belum sampai di pikiran mereka," kata dia.
Badar yang kini menjabat sebagai fungsionaris Partai Berkarya juga membantah keterlibatan pimpinan KPU dan IT KPU dalam meloloskan parpol di tahapan pendaftaran.
Dia menuturkan, yang ada adalah mempersiapkan administrasi, bagaimana menyiapkan data yang lengkap agar partai bisa lolos secara administrasi dan faktual yang dilakukan oleh KPU jauh hari sebelumnya.
Sosialisasi oleh KPU juga sudah dilakukan sebelum masuk tahapan.
"Coba tanya partai yang lolos, pasti merasakan bagaimana susahnya mereka mempersiapkan proses verifikasi tersebut," ujarnya.
Badar mewanti-wanti bahwa saat ini Indonesia sudah masuk tahun politik sehingga apapun bisa dilakukan para politisi.
Jika ada partai yang merasa dirugikan oleh KPU karena tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2024 tentunya peluang sekecil lubang jarum pun dimasuki.
"Termasuk masalah kasus bu Hasnaeni ini," ujarnya.